Minggu, 22 November 2009
Home »
» Bermutu Pertemuan 1
Bermutu Pertemuan 1
A. PENGANTAR
Dalam rangka peningkatan kualifikasi dan penerapan sertifikasi guru sesuai Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pemerintah Indonesia beserta Pemerintah Belanda dan Bank Dunia menyepakati untuk bekerjasama dalam penyelenggaraan program BERMUTU (Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading). Program ini difokuskan pada upaya peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan kinerja guru. Sumber pendanaan program berasal dari Pemerintah Belanda (melalui Dutch Trust Fund) dan Bank Dunia (pinjaman lunak melalui IDA Credit dan IBRD Loan), serta dana pendampingan yang berasal dari Pemerintah Pusat Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Balitbang Depdiknas dan Pemerintah Daerah. Tujuan Program BERMUTU adalah untuk mendukung upaya peningkatan kualitas dan kinerja guru melalui peningkatan penguasaan materi pembelajaran dan keterampilan mengajar di kelas. Program ini dikembangkan dalam kerangka kerja kualitas pendidikan yang menyeluruh (POM, BERMUTU, 2008)
Salah satu komponen kegiatan dalam Program BERMUTU adalah Penguatan Struktur Pengembangan Guru di Tingkat Daerah (Komponen 2), dan Pengembangan paket bidang studi dan manajemen sebagai bahan pendukung kegiatan belajar bagi para guru, guru inti, dan kepala sekolah pada gugus sekolah (Sub Komponen 2.2.). Dalam rangka melengkapi bahan ajar (paket bidang studi) Bahan Belajar Mandiri untuk Guru Pemandu dan Guru Peserta di KKG/MGMP ini disusun. Selanjutnya dalam uraian Bahan Belajar Mandiri ini digunakan istilah Belajar Model BERMUTU untuk mewakili istilah yang terkait dengan pola pembinaan guru peserta melalui Program BERMUTU.
Belajar model program BERMUTU merupakan suatu cara belajar bagi guru peserta dalam peningkatan kompetensi profesionalnya secara kolaboratif melalui kajian pembelajaran yang komprehensif dan berkelanjutan menuju terciptanya komunitas belajar di sekolah dan di KKG/MGMP. Pengkajian pembelajaran yang dimaksud adalah suatu pengkajian menggunakan pendekatan PTK (Penelitian Tindakan Kelas), Lesson Study dan Case Study. Belajar model BERMUTU pada dasarnya merupakan model penerapan penelitian tindakan kelas oleh guru peserta yang diarahkan pada upaya pemecahan masalah atau perbaikan pembelajaran. Tahapan pelaksanaannya dimulai dari kajian pengajaran, identifikasi masalah, penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, pengumpulan dan analisis data, refleksi dan tindak lanjut, sampai dengan pelaporannya. Untuk memperkaya khasanah penelitian tindakan kelas, pendekatan kolaboratif dalam tahap perencanaan, pelaksanaan perbaikan pembelajaran, dan refleksi dalam model Lesson Study diintegrasikan ke dalam Belajar Model BERMUTU. Selain itu, digunakan juga teknik studi kasus (Case Study) sebagai alat untuk mengumpulkan data dalam observasi dan refleksi.
Pada Belajar Model BERMUTU ditekankan pada kajian pengajaran sebagai langkah awal untuk membuka cakrawala guru tentang proses belajar mengajar dari tiga aspek, yaitu aspek kurikulum, aspek bidang studi atau materi ajar, dan aspek praktik pembelajaran. Melalui kajian pengajaran, guru peserta melakukan observasi dan menganalisis proses belajar mengajar secara cermat. Guru peserta diharapkan dapat mengidentifikasi beragam masalah dalam proses belajar mengajar dan melakukan praktik pembelajaran dengan memperhatikan kesesuainnya dengan isi kurikulum, materi ajar, pendekatan, metode, media, dan strategi pembelajaran.
Kedudukan dan Pentingnya Topik Pengenalan Bermutu
Topik tentang Belajar Model BERMUTU perlu diperkenalkan lebih awal kepada para guru peserta di KKG/MGMP sebelum mereka melaksanakan tahapan belajar dan pengembangan diri melalui praktik PTK. Dengan mengetahui sistem dan pendekatan yang digunakan, para guru pemandu diharapkan dapat melakukan tugas pemanduan kepada teman-teman guru peserta di KKG/MGMP secara tepat sesuai dengan tujuan program.
Ruang Lingkup Kegiatan
Bahan yang akan dikaji dan didiskusikan para guru peserta di KKG/MGMP sebagai prasyarat melaksanakan tahapan belajar BERMUTU meliputi: pengenalan program dan pendekatan yang digunakan (PTK, Lesson Study dan Case Study); penjelasan secara singkat masing-masing pendekatan; kajian pengajaran untuk peningkatan kepekaan guru peserta terhadap berbagai permasalahan pembelajaran; dan berlatih menyusun Case Study. Melalui kegiatan seperti ini diharapkan para guru di KKG/MGMP akan terbuka cakrawala pemikirannya, khususnya tentang upaya-upaya pengembangan pendidikan yang telah diupayakan oleh pemerintah melalui berbagai program dan upaya yang seharusnya dilakukan oleh guru peserta di sekolah atau di gugusnya.
B. KOMPETENSI DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Setelah mempelajari topik ini diharapkan para guru peserta KKG/MGMP dapat mencapai kompetensi yang tertuang dalam Tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1 Kompetensi dan Indikator pada Kegiatan Belajar 1
Kompetensi Indikator
Guru peserta dapat memahami hakikat Belajar Model BERMUTU, memiliki kemampuan mengkaji pengajaran dan pembelajaran, serta terampil menyusun Case Study.
a. Menjelaskan hakikat Belajar Model BERMUTU bagi guru peserta.
b. Menjelaskan pendekatan yang digunakan dalam Belajar Model BERMUTU.
c. Menjelaskan tentang PTK yang dilakukan guru peserta dalam upaya memperbaiki kualitas pembelajaran.
d. Menganalisis hasil observasi pembelajaran dalam tiga aspek (kurikulum, materi ajar, praktik pembelajaran).
e. Berlatih menyusun Case Study.
C. PERSIAPAN:
Sebelum pelaksanaan kegiatan KKG/MGMP Guru pemandu perlu mempersiapkan hal-hal berikut.
1) Memahami isi Bahan Belajar Mandiri Generik 1.
2) Mengecek kesiapan sumber belajar (lihat Sumber Belajar).
3) Menyiapkan kelas yang akan diobservasi.
4) Menyiapkan tempat dan peralatan kegiatan (alat tulis, media presentasi, dsb).
5) Menyiapkan Buku Kerja Guru (Portofolio)
D. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar dan bahan ajar yang dapat digunakan guru dalam kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini.
Tabel 1.2 Daftar Bahan Ajar dan Sumber Belajar untuk Kegiatan Belajar Ke-1
No Bahan Ajar dan Sumber Belajar Keterangan diperoleh
1. Pola Pembinaan Guru Melalui Program BERMUTU (PowerPoint) Lampiran 1
2. Pendekatan Belajar Model BERMUTU Lampiran 2
3. Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas Lampiran 3
4. Konsep dan Prinsip Lesson Study Lampiran 4
5. Apa Itu Case Study ? Lampiran 5
6. Case Study dalam Pembelajaran, Oleh Mary dan Teuku Alamsyah (UNSYAH) Kumpulan Sumber Belajar
7. Peranan Lesson Study dalam Meningkatkan Kompetensi Guru dan Kualitas Pembelajaran Sains SMP: Sebuah Kajian Berdasarkan Pengalaman Mengembangkan Lesson Study di Kabupaten Pasuruan, ditulis oleh Ibrohim (FMIPA UM) Kumpulan Sumber Belajar
8. Penelitian Pendidikan SD: Peran Guru sebagai Pengajar dan Pelaksana PTK (Unit 4, hal 1-45) Hylite PTK (soft copy dalam Kumpulan Sumber Belajar)
9. Rambu-Rambu Observasi Pembelajaran (pendekatan Lesson Study) Kumpulan Sumber Belajar
10. Lembar Observasi Pembelajaran Kumpulan Sumber Belajar
11. Penelitian Tindakan Kelas (oleh IGAK Wardani, 2007), Modul 1: Hakikat Penelitian Tindakan Kelas. Sumber tambahan (bisa diperoleh di perpustakaan atau toko buku)
12. Penelitian Tindakan Kelas: Sebagai Sarana Pengembangan Keprofesionalan Guru dan Calon Guru (Oleh Herawati Susilo, dkk. 2008), Bab 1: Apa dan Mengapa Penelitian Tindakan Kelas (hal. 1-30) Sumber tambahan (bisa dicari di Toko Buku)
E. KEGIATAN BELAJAR
Secara umum alur kegiatan belajar dalam KKG/MGMP (tatap muka dengan guru pemandu) yang akan dilakukan pada Pertemuan 1 dapat dilihat seperti pada Gambar 1.1 berikut ini.
Gambar 1.1 Alur Kegiatan Belajar Guru dalam KKG/MGMP pada Pertemuan 1
Penjelasan Alur Kegiatan:
Kegiatan 1: PENDAHULUAN
Setelah dibuka, guru pemandu menjelaskan secara ringkas tentang topik yang akan dibahas, kompetensi, indikator pencapaian kompetensi, dan kegiatan belajar yang akan dilakukan.
Kegiatan 2: PENJELASAN UMUM
• Guru Pemandu menjelaskan secara ringkas tentang hakikat atau seluk beluk Program BERMUTU dengan menggunakan bahan ajar: POLA PEMBINAAN GURU MELALUI PROGRAM BERMUTU, Lampiran 1.
• Guru Pemandu menjelaskan konsep dan prinsip secara ringkas tentang pendekatan yang digunakan dalam Belajar Model BERMUTU, yakni PTK, Lesson Study dan Case Study. Bahan ajar yang digunakan adalah:
1) PENDEKATAN DALAM BELAJAR MODEL BERMUTU (Lampiran 2)
2) PRINSIP-PRINSIP PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK), Lampiran 3
3) KONSEP DAN PRINSIP LESSON STUDY, Lampiran 4
4) APA ITU CASE STUDY, Lampiran 5
• Guru Peserta diberi kesempatan untuk mengajukan beberapa pertanyaan klarifikasi tentang Program BERMUTU, dan guru pemandu perlu memberikan jawaban atau penjelasan seperlunya (perhatikan alokasi waktu). Jika ada hal yang di luar batas pengetahuan pemandu, maka pertanyaan tersebut dapat dilanjutkan kepada DCT (District Core Team), PCT (Provincial Core Team), atau narasumber dari PMPTK, P4TK, LPMP, dan Dosen PT yang terlibat.
Kegiatan 3: KAJIAN PENGAJARAN
• Guru Pemandu menyiapkan/mengkoordinasikan kelas yang dipilih untuk diobservasi bersama dengan kepala sekolah pada pekan sebelumnya.
• Guru Pemandu mengajak peserta untuk melakukan observasi pembelajaran selama 1 jam pelajaran.
• Seusai observasi pembelajaran, guru peserta menjelaskan tentang “Kajian Pengajaran” dengan menggunakan bahan ajar berikut ini.
• Guru Pemandu memimpin diskusi dalam rangka menganalisis masalah pembelajaran ditinjau dari tiga aspek, yakni: kurikulum, materi ajar (subject matter), dan strategi pembelajaran (teaching practice). Hasil analisis dimasukkan dalam Tabel 1.3.
• Setiap guru peserta menuliskan hasil observasi dalam bentuk Case Study
Tabel 1.3: Format Klasifikasi Masalah Pembelajaran dalam Tiga Aspek
No Masalah pembelajaran yang teridentifikasi Termasuk Aspek Keterangan
Kurikulum Materi ajar Praktik Pengajaran
• Guru Peserta diberi kesempatan untuk menuliskan hasil identifikasi masalah dan klasifikasi aspek dan menuliskan simpulan/rangkuman tentang hasil kajian masalah pembelajaran.
Kegiatan 4: BERLATIH MENYUSUN CASE STUDY
• Guru pemandu menjelaskan atau menayangkan tentang maksud Case Study dalam Pembelajaran BERMUTU. Perhatikan penjelasan singkat berikut ini.
Apa maksud Case Study dalam pembelajaran BERMUTU ?
Dalam dunia pendidikan ada dua jenis Case Study
Jenis 1: Case Study sebagai jenis penelitian
Ciri khas utama: penelitian terinci tentang masalah tertentu untuk membantu pemahaman tentang masalah tersebut melalui ‘deskripsi tebal’ masalah dan konteksnya yang diteliti (Keith Tabor, 2006).
Jenis 2: Case Study sebagai alat pengembangan profesi guru
Ciri khas utama: Pengkajian oleh pengajar tentang pengalaman pengajaran yang dialami dengan tujuan mengidentifasi masalah untuk diperbaiki (J. Shulman, …….).
Case Study yang cocok untuk kebutuhan guru adalah jenis kedua.
• Guru Pemandu meminta guru membahas kedua jenis Case Study untuk mengenal perbedaan dan karakteristik masing masing. Untuk hal tersebut pemandu memakai Tabel 1.4 berikut ini untuk mengarahkan pembahasan guru peserta, dan diisi secara bersama (15 menit).
Tabel 1.4 Format Identifikasi Perbedaan dan Karakteristik Case Study Jenis1 dan 2
Jenis Penulis
Tujuan Fokus
Case Study Proses Penelitian
Jenis 1: Case Study sebagai jenis penelitian
Jenis 2: Case Study sebagai alat pengembangan profesi guru peserta
• Bandingkan hasil yang diisikan peserta dengan contoh jawaban dalam Tabel 1.5 berikut. Berikan penguatan untuk jawaban yang sama dan bahas kembali untuk jawaban yang berbeda.
Tabel 1.5 Contoh Jawaban Tentang Perbedaan dan Karateristik Case Study Jenis 1 dan 2
Jenis Penulis Tujuan Fokus
Case Study Proses penelitian
Jenis 1: Case Study sebagai jenis penelitian
Peneliti Memperluas pemahaman tentang fenomena tertentu Masalah yang dikaji oleh peneliti Mengikuti disain & metodologi penelitian yang ketat
Jenis 2: Case Study sebagai alat pengembangan profesi guru peserta
Guru peserta yang pengajarannya dikaji Mengenali dan memperbaiki masalah yang ditemukan Masalah yang
Merisaukan pikiran dan perasaan pengajar Proses mencakup narasi si pengajar tentang pengalaman, komentar dari pengamat dan lembar kerja siswa, yang direnungkan dan ungkapkan dalam refleksi guru peserta
• Guru Pemandu menjelaskan bahwa peserta akan berlatih atau mencoba menulis narasi tentang pengalaman mengajar yang pernah dialami; tetapi perlu dilihat dulu bagaimana sifat narasi yang diinginkan.
• Guru Pemandu menjelaskan secara singkat atau menayangkan penjelasan Sifat Narasi Pengalaman Mengajar dan Petunjuk Untuk Penulisan Case Study berikut ini.
Sifat Narasi Pengalaman Mengajar
Narasi Case Study adalah episode yang diingat, ditulis sebagai sebuah cerita, sebuah naratif. Hal ini harus sangat khusus, sangat bersifat lokal. Harus menyertakan unsur manusia: minat guru, aksi dan kesalahan, frustrasi, dan kesenangan, atau kekecewaan, yang dirasakan pada akhir sesi.
William Louden, ”Case Studies in Teacher Education” (1995)
Petunjuk Untuk Penulisan Case Study
1. Case Study harus mendeskripsikan kejadian yang real. Case Study bukan dongeng yang memperagakan perilaku atau hasil yang ideal. Penulis perlu jujur.
2. Ditulis dengan gaya informal dan alami sehingga mudah menarik rasa empati dari para pendengar untuk si penulis.
3. Narasi kegiatan pembelajaran perlu dibuat/ditulis lengkap sehingga pengalaman bisa dibayangkan oleh pembaca.
4. Sangat faktual dan kontekstual: nama siswa ada; kata riil dari siswa kalau diingat.
5. Perlu ada problematika yang didalamnya dibentangkan hal yang dirasakan oleh guru pengajar dan yang membuka interpretasi yang bervariasi pada saat diskusi tentang masalah inti, sehingga semua peserta tertarik untuk mengikutinya.
6. Perlu mencari tahu tentang masalah yang ada didalamnya dan mempertanyakan tentang solusi.
7. Pendek — dua halaman cukup.
• Kemudian guru pemandu meminta kepada peserta menyiapkan diri untuk bercerita tentang pengalaman mengajar. “Coba mengingat satu pengalaman pengajaran yang menonjol – baik karena ada kejadian yang bermasalah, atau perasaan kecewa, atau karena sesuatu yang di luar dugaan.”
• “Tulis cerita tentang peristiwa itu yang akan menarik perhatian guru lain. Untuk kegiatan penulisan guru diberikan waktu 20 menit.”
Kegiatan 5: REFLEKSI DIRI
a. Pemandu bersama semua peserta menulis refleksi diri berkaitan dengan pemahamannya mengenai hasil belajar hari ini, khususnya tentang Hakikat Program BERMUTU, dan pendekatan yang digunakan (PTK, Lesson Study dan Case Study), hasil Kajian Pengajaran, dan hasil berlatih menyusun Case Study.
b. Hasil refleksi dituangkan dalam buku kerja (portofolio) masing-masing guru peserta.
Kegiatan 6: PENJELASAN TUGAS
Tugas terstruktur:
1. Melaksanakan pembelajaran yang terencana dan mengobservasi pembelajaran di sekolahnya (dengan lembar observasi).
2. Setelah direfleksi dan memperhatikan masukan atau pendapat dari siswa atau observer yang lain, hasil observasi ditulis dalam bentuk Case Study (sebagai kegiatan belajar berikutnya)
3. Mencari bacaan berupa artikel ilmiah dalam jurnal, majalah ilmiah, atau laporan penelitian untuk bahan pelatihan menganalisis bacaan secara kritis.
Tugas Mandiri:
Membaca sumber belajar yang disarankan seperti berikut ini.
1) Untuk lebih jelasnya silahkan membaca sumber belajar “Hylite PTK” yang ada dalam kumpulan sumber belajar, atau buku PTK yang lain (Penelitian Tindakan Kelas oleh IGAK Wardani, 2007, Modul 1: Hakikat Penlitian Tindakan Kelas; Penelitian Tindakan Kelas: Sebagai Sarana Pengembangan Keprofesionalan Guru dan Calon Guru, oleh Herawati Susilo, dkk. 2008)
2) Makalah “Peranan Lesson Study dalam Meningkatkan Kompetensi Guru dan Kualitas Pembelajaran Sains SMP” oleh Ibrohim (dalam Kumpulan Sumber Belajar).
3) Makalah: Case Study Dalam Pembelajaran, oleh Mary dan Teuku Alamsyah Kumpulan Sumber Belajar).
F. PENILAIAN:
Penilaian terhadap pencapaian hasil belajar guru peserta dilakukan berdasarkan produk yang dihasilkan dari belajar tatap muka di KKG/MGMP dan laporan tugas terstruktur. Produk yang dapat dinilai adalah: case study tentang kajian pembelajaran berdasarkan pengalaman mengajar di kelas masing-masing, serta pemahaman konsep dan prinsip PTK, Lesson study, dan Case study yang dituangkan dalam Buku Kerja Guru.
Tagihan yang harus dikumpulkan oleh peserta berupa
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
1) PEMBINAAN GURU MODEL BERMUTU (PowerPoint)
2) PENDEKATAN DALAM MODEL BERMUTU
3) PRINSIP-PRINSIP PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
4) KONSEP DAN PRINSIP LESSON STUDY
5) APA ITU CASE STUDY?
6) Paduan Observasi Pembelajaran dan Diskusi Refleksi dalam Lesson Study.
7) Format observasi pembelajaran dan pejelasan penggunaannya
Dalam rangka peningkatan kualifikasi dan penerapan sertifikasi guru sesuai Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pemerintah Indonesia beserta Pemerintah Belanda dan Bank Dunia menyepakati untuk bekerjasama dalam penyelenggaraan program BERMUTU (Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading). Program ini difokuskan pada upaya peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan kinerja guru. Sumber pendanaan program berasal dari Pemerintah Belanda (melalui Dutch Trust Fund) dan Bank Dunia (pinjaman lunak melalui IDA Credit dan IBRD Loan), serta dana pendampingan yang berasal dari Pemerintah Pusat Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Balitbang Depdiknas dan Pemerintah Daerah. Tujuan Program BERMUTU adalah untuk mendukung upaya peningkatan kualitas dan kinerja guru melalui peningkatan penguasaan materi pembelajaran dan keterampilan mengajar di kelas. Program ini dikembangkan dalam kerangka kerja kualitas pendidikan yang menyeluruh (POM, BERMUTU, 2008)
Salah satu komponen kegiatan dalam Program BERMUTU adalah Penguatan Struktur Pengembangan Guru di Tingkat Daerah (Komponen 2), dan Pengembangan paket bidang studi dan manajemen sebagai bahan pendukung kegiatan belajar bagi para guru, guru inti, dan kepala sekolah pada gugus sekolah (Sub Komponen 2.2.). Dalam rangka melengkapi bahan ajar (paket bidang studi) Bahan Belajar Mandiri untuk Guru Pemandu dan Guru Peserta di KKG/MGMP ini disusun. Selanjutnya dalam uraian Bahan Belajar Mandiri ini digunakan istilah Belajar Model BERMUTU untuk mewakili istilah yang terkait dengan pola pembinaan guru peserta melalui Program BERMUTU.
Belajar model program BERMUTU merupakan suatu cara belajar bagi guru peserta dalam peningkatan kompetensi profesionalnya secara kolaboratif melalui kajian pembelajaran yang komprehensif dan berkelanjutan menuju terciptanya komunitas belajar di sekolah dan di KKG/MGMP. Pengkajian pembelajaran yang dimaksud adalah suatu pengkajian menggunakan pendekatan PTK (Penelitian Tindakan Kelas), Lesson Study dan Case Study. Belajar model BERMUTU pada dasarnya merupakan model penerapan penelitian tindakan kelas oleh guru peserta yang diarahkan pada upaya pemecahan masalah atau perbaikan pembelajaran. Tahapan pelaksanaannya dimulai dari kajian pengajaran, identifikasi masalah, penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, pengumpulan dan analisis data, refleksi dan tindak lanjut, sampai dengan pelaporannya. Untuk memperkaya khasanah penelitian tindakan kelas, pendekatan kolaboratif dalam tahap perencanaan, pelaksanaan perbaikan pembelajaran, dan refleksi dalam model Lesson Study diintegrasikan ke dalam Belajar Model BERMUTU. Selain itu, digunakan juga teknik studi kasus (Case Study) sebagai alat untuk mengumpulkan data dalam observasi dan refleksi.
Pada Belajar Model BERMUTU ditekankan pada kajian pengajaran sebagai langkah awal untuk membuka cakrawala guru tentang proses belajar mengajar dari tiga aspek, yaitu aspek kurikulum, aspek bidang studi atau materi ajar, dan aspek praktik pembelajaran. Melalui kajian pengajaran, guru peserta melakukan observasi dan menganalisis proses belajar mengajar secara cermat. Guru peserta diharapkan dapat mengidentifikasi beragam masalah dalam proses belajar mengajar dan melakukan praktik pembelajaran dengan memperhatikan kesesuainnya dengan isi kurikulum, materi ajar, pendekatan, metode, media, dan strategi pembelajaran.
Kedudukan dan Pentingnya Topik Pengenalan Bermutu
Topik tentang Belajar Model BERMUTU perlu diperkenalkan lebih awal kepada para guru peserta di KKG/MGMP sebelum mereka melaksanakan tahapan belajar dan pengembangan diri melalui praktik PTK. Dengan mengetahui sistem dan pendekatan yang digunakan, para guru pemandu diharapkan dapat melakukan tugas pemanduan kepada teman-teman guru peserta di KKG/MGMP secara tepat sesuai dengan tujuan program.
Ruang Lingkup Kegiatan
Bahan yang akan dikaji dan didiskusikan para guru peserta di KKG/MGMP sebagai prasyarat melaksanakan tahapan belajar BERMUTU meliputi: pengenalan program dan pendekatan yang digunakan (PTK, Lesson Study dan Case Study); penjelasan secara singkat masing-masing pendekatan; kajian pengajaran untuk peningkatan kepekaan guru peserta terhadap berbagai permasalahan pembelajaran; dan berlatih menyusun Case Study. Melalui kegiatan seperti ini diharapkan para guru di KKG/MGMP akan terbuka cakrawala pemikirannya, khususnya tentang upaya-upaya pengembangan pendidikan yang telah diupayakan oleh pemerintah melalui berbagai program dan upaya yang seharusnya dilakukan oleh guru peserta di sekolah atau di gugusnya.
B. KOMPETENSI DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Setelah mempelajari topik ini diharapkan para guru peserta KKG/MGMP dapat mencapai kompetensi yang tertuang dalam Tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1 Kompetensi dan Indikator pada Kegiatan Belajar 1
Kompetensi Indikator
Guru peserta dapat memahami hakikat Belajar Model BERMUTU, memiliki kemampuan mengkaji pengajaran dan pembelajaran, serta terampil menyusun Case Study.
a. Menjelaskan hakikat Belajar Model BERMUTU bagi guru peserta.
b. Menjelaskan pendekatan yang digunakan dalam Belajar Model BERMUTU.
c. Menjelaskan tentang PTK yang dilakukan guru peserta dalam upaya memperbaiki kualitas pembelajaran.
d. Menganalisis hasil observasi pembelajaran dalam tiga aspek (kurikulum, materi ajar, praktik pembelajaran).
e. Berlatih menyusun Case Study.
C. PERSIAPAN:
Sebelum pelaksanaan kegiatan KKG/MGMP Guru pemandu perlu mempersiapkan hal-hal berikut.
1) Memahami isi Bahan Belajar Mandiri Generik 1.
2) Mengecek kesiapan sumber belajar (lihat Sumber Belajar).
3) Menyiapkan kelas yang akan diobservasi.
4) Menyiapkan tempat dan peralatan kegiatan (alat tulis, media presentasi, dsb).
5) Menyiapkan Buku Kerja Guru (Portofolio)
D. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar dan bahan ajar yang dapat digunakan guru dalam kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini.
Tabel 1.2 Daftar Bahan Ajar dan Sumber Belajar untuk Kegiatan Belajar Ke-1
No Bahan Ajar dan Sumber Belajar Keterangan diperoleh
1. Pola Pembinaan Guru Melalui Program BERMUTU (PowerPoint) Lampiran 1
2. Pendekatan Belajar Model BERMUTU Lampiran 2
3. Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas Lampiran 3
4. Konsep dan Prinsip Lesson Study Lampiran 4
5. Apa Itu Case Study ? Lampiran 5
6. Case Study dalam Pembelajaran, Oleh Mary dan Teuku Alamsyah (UNSYAH) Kumpulan Sumber Belajar
7. Peranan Lesson Study dalam Meningkatkan Kompetensi Guru dan Kualitas Pembelajaran Sains SMP: Sebuah Kajian Berdasarkan Pengalaman Mengembangkan Lesson Study di Kabupaten Pasuruan, ditulis oleh Ibrohim (FMIPA UM) Kumpulan Sumber Belajar
8. Penelitian Pendidikan SD: Peran Guru sebagai Pengajar dan Pelaksana PTK (Unit 4, hal 1-45) Hylite PTK (soft copy dalam Kumpulan Sumber Belajar)
9. Rambu-Rambu Observasi Pembelajaran (pendekatan Lesson Study) Kumpulan Sumber Belajar
10. Lembar Observasi Pembelajaran Kumpulan Sumber Belajar
11. Penelitian Tindakan Kelas (oleh IGAK Wardani, 2007), Modul 1: Hakikat Penelitian Tindakan Kelas. Sumber tambahan (bisa diperoleh di perpustakaan atau toko buku)
12. Penelitian Tindakan Kelas: Sebagai Sarana Pengembangan Keprofesionalan Guru dan Calon Guru (Oleh Herawati Susilo, dkk. 2008), Bab 1: Apa dan Mengapa Penelitian Tindakan Kelas (hal. 1-30) Sumber tambahan (bisa dicari di Toko Buku)
E. KEGIATAN BELAJAR
Secara umum alur kegiatan belajar dalam KKG/MGMP (tatap muka dengan guru pemandu) yang akan dilakukan pada Pertemuan 1 dapat dilihat seperti pada Gambar 1.1 berikut ini.
Gambar 1.1 Alur Kegiatan Belajar Guru dalam KKG/MGMP pada Pertemuan 1
Penjelasan Alur Kegiatan:
Kegiatan 1: PENDAHULUAN
Setelah dibuka, guru pemandu menjelaskan secara ringkas tentang topik yang akan dibahas, kompetensi, indikator pencapaian kompetensi, dan kegiatan belajar yang akan dilakukan.
Kegiatan 2: PENJELASAN UMUM
• Guru Pemandu menjelaskan secara ringkas tentang hakikat atau seluk beluk Program BERMUTU dengan menggunakan bahan ajar: POLA PEMBINAAN GURU MELALUI PROGRAM BERMUTU, Lampiran 1.
• Guru Pemandu menjelaskan konsep dan prinsip secara ringkas tentang pendekatan yang digunakan dalam Belajar Model BERMUTU, yakni PTK, Lesson Study dan Case Study. Bahan ajar yang digunakan adalah:
1) PENDEKATAN DALAM BELAJAR MODEL BERMUTU (Lampiran 2)
2) PRINSIP-PRINSIP PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK), Lampiran 3
3) KONSEP DAN PRINSIP LESSON STUDY, Lampiran 4
4) APA ITU CASE STUDY, Lampiran 5
• Guru Peserta diberi kesempatan untuk mengajukan beberapa pertanyaan klarifikasi tentang Program BERMUTU, dan guru pemandu perlu memberikan jawaban atau penjelasan seperlunya (perhatikan alokasi waktu). Jika ada hal yang di luar batas pengetahuan pemandu, maka pertanyaan tersebut dapat dilanjutkan kepada DCT (District Core Team), PCT (Provincial Core Team), atau narasumber dari PMPTK, P4TK, LPMP, dan Dosen PT yang terlibat.
Kegiatan 3: KAJIAN PENGAJARAN
• Guru Pemandu menyiapkan/mengkoordinasikan kelas yang dipilih untuk diobservasi bersama dengan kepala sekolah pada pekan sebelumnya.
• Guru Pemandu mengajak peserta untuk melakukan observasi pembelajaran selama 1 jam pelajaran.
• Seusai observasi pembelajaran, guru peserta menjelaskan tentang “Kajian Pengajaran” dengan menggunakan bahan ajar berikut ini.
• Guru Pemandu memimpin diskusi dalam rangka menganalisis masalah pembelajaran ditinjau dari tiga aspek, yakni: kurikulum, materi ajar (subject matter), dan strategi pembelajaran (teaching practice). Hasil analisis dimasukkan dalam Tabel 1.3.
• Setiap guru peserta menuliskan hasil observasi dalam bentuk Case Study
Tabel 1.3: Format Klasifikasi Masalah Pembelajaran dalam Tiga Aspek
No Masalah pembelajaran yang teridentifikasi Termasuk Aspek Keterangan
Kurikulum Materi ajar Praktik Pengajaran
• Guru Peserta diberi kesempatan untuk menuliskan hasil identifikasi masalah dan klasifikasi aspek dan menuliskan simpulan/rangkuman tentang hasil kajian masalah pembelajaran.
Kegiatan 4: BERLATIH MENYUSUN CASE STUDY
• Guru pemandu menjelaskan atau menayangkan tentang maksud Case Study dalam Pembelajaran BERMUTU. Perhatikan penjelasan singkat berikut ini.
Apa maksud Case Study dalam pembelajaran BERMUTU ?
Dalam dunia pendidikan ada dua jenis Case Study
Jenis 1: Case Study sebagai jenis penelitian
Ciri khas utama: penelitian terinci tentang masalah tertentu untuk membantu pemahaman tentang masalah tersebut melalui ‘deskripsi tebal’ masalah dan konteksnya yang diteliti (Keith Tabor, 2006).
Jenis 2: Case Study sebagai alat pengembangan profesi guru
Ciri khas utama: Pengkajian oleh pengajar tentang pengalaman pengajaran yang dialami dengan tujuan mengidentifasi masalah untuk diperbaiki (J. Shulman, …….).
Case Study yang cocok untuk kebutuhan guru adalah jenis kedua.
• Guru Pemandu meminta guru membahas kedua jenis Case Study untuk mengenal perbedaan dan karakteristik masing masing. Untuk hal tersebut pemandu memakai Tabel 1.4 berikut ini untuk mengarahkan pembahasan guru peserta, dan diisi secara bersama (15 menit).
Tabel 1.4 Format Identifikasi Perbedaan dan Karakteristik Case Study Jenis1 dan 2
Jenis Penulis
Tujuan Fokus
Case Study Proses Penelitian
Jenis 1: Case Study sebagai jenis penelitian
Jenis 2: Case Study sebagai alat pengembangan profesi guru peserta
• Bandingkan hasil yang diisikan peserta dengan contoh jawaban dalam Tabel 1.5 berikut. Berikan penguatan untuk jawaban yang sama dan bahas kembali untuk jawaban yang berbeda.
Tabel 1.5 Contoh Jawaban Tentang Perbedaan dan Karateristik Case Study Jenis 1 dan 2
Jenis Penulis Tujuan Fokus
Case Study Proses penelitian
Jenis 1: Case Study sebagai jenis penelitian
Peneliti Memperluas pemahaman tentang fenomena tertentu Masalah yang dikaji oleh peneliti Mengikuti disain & metodologi penelitian yang ketat
Jenis 2: Case Study sebagai alat pengembangan profesi guru peserta
Guru peserta yang pengajarannya dikaji Mengenali dan memperbaiki masalah yang ditemukan Masalah yang
Merisaukan pikiran dan perasaan pengajar Proses mencakup narasi si pengajar tentang pengalaman, komentar dari pengamat dan lembar kerja siswa, yang direnungkan dan ungkapkan dalam refleksi guru peserta
• Guru Pemandu menjelaskan bahwa peserta akan berlatih atau mencoba menulis narasi tentang pengalaman mengajar yang pernah dialami; tetapi perlu dilihat dulu bagaimana sifat narasi yang diinginkan.
• Guru Pemandu menjelaskan secara singkat atau menayangkan penjelasan Sifat Narasi Pengalaman Mengajar dan Petunjuk Untuk Penulisan Case Study berikut ini.
Sifat Narasi Pengalaman Mengajar
Narasi Case Study adalah episode yang diingat, ditulis sebagai sebuah cerita, sebuah naratif. Hal ini harus sangat khusus, sangat bersifat lokal. Harus menyertakan unsur manusia: minat guru, aksi dan kesalahan, frustrasi, dan kesenangan, atau kekecewaan, yang dirasakan pada akhir sesi.
William Louden, ”Case Studies in Teacher Education” (1995)
Petunjuk Untuk Penulisan Case Study
1. Case Study harus mendeskripsikan kejadian yang real. Case Study bukan dongeng yang memperagakan perilaku atau hasil yang ideal. Penulis perlu jujur.
2. Ditulis dengan gaya informal dan alami sehingga mudah menarik rasa empati dari para pendengar untuk si penulis.
3. Narasi kegiatan pembelajaran perlu dibuat/ditulis lengkap sehingga pengalaman bisa dibayangkan oleh pembaca.
4. Sangat faktual dan kontekstual: nama siswa ada; kata riil dari siswa kalau diingat.
5. Perlu ada problematika yang didalamnya dibentangkan hal yang dirasakan oleh guru pengajar dan yang membuka interpretasi yang bervariasi pada saat diskusi tentang masalah inti, sehingga semua peserta tertarik untuk mengikutinya.
6. Perlu mencari tahu tentang masalah yang ada didalamnya dan mempertanyakan tentang solusi.
7. Pendek — dua halaman cukup.
• Kemudian guru pemandu meminta kepada peserta menyiapkan diri untuk bercerita tentang pengalaman mengajar. “Coba mengingat satu pengalaman pengajaran yang menonjol – baik karena ada kejadian yang bermasalah, atau perasaan kecewa, atau karena sesuatu yang di luar dugaan.”
• “Tulis cerita tentang peristiwa itu yang akan menarik perhatian guru lain. Untuk kegiatan penulisan guru diberikan waktu 20 menit.”
Kegiatan 5: REFLEKSI DIRI
a. Pemandu bersama semua peserta menulis refleksi diri berkaitan dengan pemahamannya mengenai hasil belajar hari ini, khususnya tentang Hakikat Program BERMUTU, dan pendekatan yang digunakan (PTK, Lesson Study dan Case Study), hasil Kajian Pengajaran, dan hasil berlatih menyusun Case Study.
b. Hasil refleksi dituangkan dalam buku kerja (portofolio) masing-masing guru peserta.
Kegiatan 6: PENJELASAN TUGAS
Tugas terstruktur:
1. Melaksanakan pembelajaran yang terencana dan mengobservasi pembelajaran di sekolahnya (dengan lembar observasi).
2. Setelah direfleksi dan memperhatikan masukan atau pendapat dari siswa atau observer yang lain, hasil observasi ditulis dalam bentuk Case Study (sebagai kegiatan belajar berikutnya)
3. Mencari bacaan berupa artikel ilmiah dalam jurnal, majalah ilmiah, atau laporan penelitian untuk bahan pelatihan menganalisis bacaan secara kritis.
Tugas Mandiri:
Membaca sumber belajar yang disarankan seperti berikut ini.
1) Untuk lebih jelasnya silahkan membaca sumber belajar “Hylite PTK” yang ada dalam kumpulan sumber belajar, atau buku PTK yang lain (Penelitian Tindakan Kelas oleh IGAK Wardani, 2007, Modul 1: Hakikat Penlitian Tindakan Kelas; Penelitian Tindakan Kelas: Sebagai Sarana Pengembangan Keprofesionalan Guru dan Calon Guru, oleh Herawati Susilo, dkk. 2008)
2) Makalah “Peranan Lesson Study dalam Meningkatkan Kompetensi Guru dan Kualitas Pembelajaran Sains SMP” oleh Ibrohim (dalam Kumpulan Sumber Belajar).
3) Makalah: Case Study Dalam Pembelajaran, oleh Mary dan Teuku Alamsyah Kumpulan Sumber Belajar).
F. PENILAIAN:
Penilaian terhadap pencapaian hasil belajar guru peserta dilakukan berdasarkan produk yang dihasilkan dari belajar tatap muka di KKG/MGMP dan laporan tugas terstruktur. Produk yang dapat dinilai adalah: case study tentang kajian pembelajaran berdasarkan pengalaman mengajar di kelas masing-masing, serta pemahaman konsep dan prinsip PTK, Lesson study, dan Case study yang dituangkan dalam Buku Kerja Guru.
Tagihan yang harus dikumpulkan oleh peserta berupa
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
1) PEMBINAAN GURU MODEL BERMUTU (PowerPoint)
2) PENDEKATAN DALAM MODEL BERMUTU
3) PRINSIP-PRINSIP PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
4) KONSEP DAN PRINSIP LESSON STUDY
5) APA ITU CASE STUDY?
6) Paduan Observasi Pembelajaran dan Diskusi Refleksi dalam Lesson Study.
7) Format observasi pembelajaran dan pejelasan penggunaannya
SPENDAKTI Menyala, Sabet Gelar Pelaksana Terbaik Sekolah Adiwiyata Kabupaten Grobogan
Dalam ajang penilaian sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten Grobogan, SMP Negeri 2 Kedungjati berhasil meraih prestasi gemilang. Sekolah yang ...
0 comments:
Posting Komentar